Program Studi Ilmu Kelautan (PS IKL) Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala, bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Ilmu Kelautan (HIMIKA) dan KBRN, mengadakan Technical Workshop Sea Turtle and Beach Clean Up pada tanggal 28 Mei 2025 di Kawasan Konservasi Penyu Lampuuk, Kecamatan Lhok Nga, Kabupaten Aceh Besar. Kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif Friend of the Sea yang digagas oleh PS IKL untuk mendukung pelestarian ekosistem pesisir dan laut, sekaligus berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 14, yaitu Kehidupan di Bawah Air. Acara ini dihadiri oleh para dosen PS IKL serta perwakilan dari berbagai organisasi mahasiswa, seperti HIMIKA, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kelautan dan Perikanan, Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HIMATL) FST UIN Ar-Raniry, Fasilitator Tangguh Bencana (FASTANA-TDMRC), dan lainnya.

Workshop ini menghadirkan dua narasumber utama, yakni Dr. Irma Dewiyanti, S.Pi., M.Sc, dosen PS IKL, yang memaparkan peran akademisi dalam konservasi penyu melalui penelitian dan tindakan nyata untuk menjaga kelestarian ekosistem laut. Narasumber kedua, Ikhsan Jamaluddin, Ketua Kelompok Konservasi Penyu Lampuuk, menjelaskan bahwa Pantai Lampuuk merupakan habitat penting bagi penyu lekang (Lepidochelys olivacea) dan penyu belimbing (Dermochelys coriacea), dua spesies penyu yang dilindungi dan sering bertelur di wilayah tersebut.

Sebagai wujud komitmen terhadap pelestarian lingkungan pesisir, panitia menyerahkan empat unit drum sampah untuk mendukung pengelolaan limbah di kawasan pantai serta mendistribusikan Buku Saku Teknik Penanganan Penyu kepada Kelompok Konservasi Penyu Lampuuk dan mahasiswa peserta. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis mahasiswa dalam upaya pelestarian spesies laut yang terancam punah. Selain itu, peserta turut berpartisipasi dalam aksi pembersihan pantai guna menjaga kebersihan lingkungan dan mendukung kelestarian habitat penyu.

Dr. Irma Dewiyanti menegaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk memupuk kesadaran ekologis dan kepedulian mahasiswa terhadap isu lingkungan pesisir, khususnya dalam melindungi spesies laut yang dilindungi, seperti penyu. Sebelumnya, pada 27 Mei 2025, rangkaian program Friend Of The Sea telah dimulai dengan kuliah tamu yang menghadirkan narasumber dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang. Program ini akan dilanjutkan dengan International Student Competition yang dijadwalkan pada Agustus 2025. Melalui kegiatan ini, Program Studi Ilmu Kelautan Universitas Syiah Kuala menunjukkan komitmennya dalam membentuk generasi muda yang peduli terhadap konservasi lingkungan dan berperan aktif dalam mendukung pencapaian SDGs nomor 14 untuk menjaga keberlanjutan sumber daya laut Indonesia.

Categories:

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *